Minggu, 26 April 2009

Pilihan ortu atau sendiri?

memilih jurusan untuk meneruskan pendidikan ya bisa s1, s2 atau s3 ternyata untuk sebagian orang rumit ya karena keinginan sendiri yang gak sama dengan keinginan orang tua.

Apa sih sebaiknya yang dilakukan supaya gak bingung dengan jurusan? Pusing mikir - mikir sekolah....

Sebenarnya jurusan mau di luar negeri atau dalam negeri sangat beragam dari business, science, humanities and social studies, psychology, mathematics, engineering, science, art and design, architecture, language, dan masih banyak lagi. Semuanya itu membuat sesorang jadi bingung untuk menentukan. "Saya ingin design tapi ortu menyarankan kedokteran", Saya ingin psychology tapi orang tua bilang masa depan suram kalau di psychology ya baiknya ambil ekonomi aja biar cepat dapat kerjanya".... Segudang komentar yang membuat anak menjadi pusing. Akhirnya kuliah dijalankan dengan setengah hati dan nilai yang didapat juga setengah hati dan finalisasinya susah dapat kerja. Siapa yang patut disalahkan kalau sudah begini? orang tua yang terlalu menuntut? Anan yang terlalu menurut atau anak yang gak mau belajar?

Well, berdasarkan pengalaman pribadi dahulu ketika saya bingung menentukan kuliah antara jurusan psychology dan akuntansi. Saya juga mengalami kebingungan ya orang tua memberikan pendapat bahwa akuntansi akan memberikan masa depan yang cerah kelak dibandingkan dengan psychology ( ya waktu saya kuliah memang jurusan ini termasuk langka dan masih sedikit lapangan pekerjaan di bidang psychology ).
Setelah dipikir - pikir memang benar menurut orang tua saya dan akhirnya jadilah masuk ke jurusan ekonomi akuntansi ( jurusan sejuta umat ) tetapi dalam masa kuliah, saya belajar tapi hasilnya sedang - sedang saja. Saya lulus dengan IPK 2.77 well it was not good at all to get a really good job with a good salary. So, setelah saya sekarang bekerja sebagai seorang konsultan pendidikan, dan ketika saya menemui seorang siswa yang sedang bingung karena hal yang sama yang pernah saya alami dahulu ketika saya lulus SMA, saya berpikir bahwa dasarnya apapun pilihan dan siapa yang memilih itu tidaklah penting. Yang terpenting adalah pilihan itu harus dijalani dengan sepenuh hati dan maksimal. Kuncinya "KEMAUAN & KEMAMPUAN".

Kalau tidak mampu untuk menjalaninya ya menurut saya jalan kompromi dan diskusi dengan orang tua merupakan jalan yang terbaik dan di jaman sekarang ini di mana orang tua sudah lebih demokratis, saya rasa tidak akan menjadi masalah. Lagi pula membicarakan hal ini dengan bantuan pihak ketiga seperti guru (wali kelas atau guru bk), saudara, konsultan pendidikan atau tes bakat dapat menjadi alternatif lain untuk menyelesaikan masalah ini. Kemampuan dan kemauan harus berjalan dengan seiring sehingga hasil yang dicapai akan menjadi OPTIMAL.

Lapangan pekerjaan akan selalu tercipta dan akan selalu berkembang seiring dengan berkembangnya dunia jadi jangan terlalu khawatir untuk tidak mendapatkan pekerjaan. Saya rasa dan saya yakin dan berdasarkan dari pengalaman bahwa ketika seseorang serius dalam masa belajar dan mencapai hasil yang optimal, pekerjaan itu akan datang dengan sendirinya tetapi juga jangan karena menyukai satu bidang terus menutup mata dengan alternatif dari orang sekitar. Yang pasti keinginan, kemauan untuk belajar , kemampuan untuk menjalani dan banyak melihat dunia sekitar, membaca buku akan memberikan suatu referensi yang baik dalam mengambil jurusan..

Pesan saya, jangan salah memilih, sesuaikan KEMAUAN, KEMAMPUAN, ANALISA DUNIA SEKITAR tetap menjadi kuncinya..

All the best

Tidak ada komentar:

Posting Komentar